Cerpen
-
Kucing Hitam di Kegelapan
Kucing Hitam di KegelapanOleh: Erien Semua orang di lingkungan stasiun ini memanggilnya Doreng, kepanjangan dari dodo ireng alias dada hitam.…
Selengkapnya; -
Patah Tumbuh Hilang Berganti
Patah Tumbuh Hilang BergantiOleh: Dhilaziya Beberapa waktu lalu saya pernah bercerita tentang kios fotokopi baru yang dikelola mas-mas muda dan…
Selengkapnya; -
Hati yang Lebih Besar
Hati yang Lebih Besar Oleh: Putri Khalid Hampir sebelas tahun kami berpisah–aku dan Bang Satria. Hari pertama kami bertemu, adalah…
Selengkapnya; -
Desember Terakhir Bagi Rukmini
Desember Terakhir Bagi RukminiOleh : Siti Nuraliah Hujan deras masih terus turun pada akhir bulan Desember. Rukmini harap-harap cemas menanti…
Selengkapnya; -
Aku dan Dini
Aku dan DiniOleh : Cokelat Aku menyisir rambut Dini yang hitam dan lebat, dia suka jika diikat ekor kuda. Sambil…
Selengkapnya; -
Panggilan dari Surga
Panggilan dari SurgaOleh : R Herlina Sari Kompromi bukan berarti lemah, kesabaran juga bukan berarti menyerah. Bagiku, sangat menyadari bahwa…
Selengkapnya; -
Seseorang yang Datang dari Dumay
Seseorang yang Datang dari Dumay Oleh: Rainy Venesia Hatiku berdebar setelah menulis satu kalimat pendek di beranda FB. Debaran itu…
Selengkapnya; -
Kucing Tetangga
Kucing TetanggaOleh : Cokelat Aku benci dengan kucing di sebelah rumah, seekor persia jantan yang gagah. Namanya Bram. Dia selalu…
Selengkapnya; -
Sekotak Biskuit di Bangku Peron
Sekotak Biskuit di Bangku Peron Oleh : Nuke Soeprijono Aku tergopoh-gopoh memasuki stasiun kereta, padahal area loket penjualan tiket tampak…
Selengkapnya;